Sabtu, 09 Januari 2016

Kritik Desain Poster


DESKRIPSI 
Poster tersebut merupakan poster karya Yumir Syamsyah dalam lomba desain poster “Satu Hati Cerdaskan Bangsa” yang diadakan oleh Pocari Sweat yang dimuat dalam website desain grafis Indonesia (DGI).Poster tersebut memvisualisasikan mengenai kepedulian untuk pendidikan di Indonesia. Menggambarkan sebuah celengan yang sudah berlubang dibawah toga. Dengan teks yang bertuliskan “Sedikit bagi anda, berarti banyak bagi mereka”, dengan diimbuhi keterangan “Lebih dari 11 anak di Indonesia tidak dapat sekolah, Kepedulian anda berpartisipasi, akan membantu mereka berprestasi”. Kemudian dibagian bawah bertuliskan “Satu Hati Cerdaskan Bangsa.” Teks terakhir tersebut merupakan tagline yang di syaratkan dari pihak Pocari Sweat untuk para peserta.


ANALISIS


INTERPRETASI
Poster tersebut tepat untuk memvisualisasikan mengenai kepedulian untuk pendidikan di Indonesia. Pendidikan divisualisasikan melalui toga. Sedangkan celengan merupakan perwakilan dari kotak sumbangan. Celengan tersebut dipersonifikasikan dengan memakai toga, lubang celengan membentuk senyum yang menandakan ekspresi bahagia. Warna warna yang diambil sudah sesuai untuk menggambarkan keprihatinan, yaitu abu abu dan biru. Warna biru selain mewakili rasa sedih, juga mewakili warna dari Pocari Sweat. Kalimat yang tertera dalam poster memberikan ajakan kepada kita untuk menyisihkan uang yang kita punya untuk ikut membantu pendidikan anak anak yang kurang mampu.

EVALUASI
Terdapat pula kekurangan dari poster tersebut dapat dilihat melalui komposisi yang tergambar. Teks yang tertulis diagonal terlalu berada dipinggir sehingga terkesan terlalu dipaksa untuk muat, sedangkan ruang antara kanan dan kiri menjadi berbeda. Hal ini membuat komposisi terlihat tidak seimbang. Selain teks yang terkesan terlalu dipaksa, penulisan teks tersebut terdapat banyak kesalahan seperti dalam penulisan “kepedulian”, huruf B pada kata “berarti” seharusnya ditulis kecil mengikuti tanda koma yang berada diatasnya, huruf J pada kata “juta” juga seharusnya ditulis kecil, tanda koma seharusnya diimbuhkan setelah kata “sekolah”. Penggambaran toga telihat kurang sesuai untuk mewakili pendidikan untuk anak di Indonesia, Jika poster ini ditujukan untuk anak anak, seharusnya topi yang dipakai untuk mewakili pendidikan anak adalah topi SD, karena dalam poster ini pendidikan yang paling diutamakan untuk diberi bantuan dana terlebih dahulu adalah tingkat SD. Dan dalam program pemerintah wajib belajar hanya sampai pada Sekolah Menengah Keatas yaitu 12 tahun bukan tingkat perguruan tinggi. Namun dari kekurangan yang terdapat dalam poster tersebut, jika dilihat dari makna cukup menarik dan sesuai dengan tema. Pemilihan kata pada kalimat juga menjadi nilai tambah bagi poster ini.


 


Analisis Poster




Jumat, 08 Januari 2016

Deskripsi Poster


      
        Poster tersebut merupakan poster karya Sacharissa, salah satu finalis dalam Lomba Desain Poster Digital “Deep Indonesia 2011” yang diselenggarakan oleh Desain Grafis Indonesia (DGI). Poster tersebut memvisualisasikan tema “Kujaga Terumbu Karangku Agar Terus Lestari dan Mensejahterakan” dengan unsur unsur rupa yang tergambar. Dengan background berwarna kuning menyala, terdapat objek utama yang digambarkan dengan dua ekor ikan yang berukuran besar dan kecil berwarna abu abu. Objek tersebut dikomposisikan dengan pas ditengah. Pada ikan yang berukuran besar terdapat keterangan “untukku”, sedangkan pada ikan kecil terdapat keterangan “untuk anak & cucuku”. Pada bagian bawah terdapat imbuhan kalimat sebagai pelengkap poster dengan pertanyaan yang ditujukan untuk penonton dan kalimat keterangan yang juga mengenai tujuan poster, serta Undang Undang yang juga berkaitan dengan tema poster.

Tahapan Kritik Seni Rupa


1. Deskripsi
Deskripsi adalah tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan.
2. Analisis formal
Analisis formal adalah tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Pada tahap ini seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni.
3. Interpretasi
Interpretasi yaitu tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah-masalah yang dikedepankan. Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan pekritiknya.
4. Evaluasi atau penilaian
Tahap evaluasi merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut baik aspek formal maupun aspek konteks. Mengevalusi atau menilai secara kritis dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
  • Mengkaitkan sebanyak-banyaknya karya yang dinilai dengan karya yang sejenis
  • Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang ditelaah
  • Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan “menyimpang” dari yang telah ada sebelumnya
  • Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan segi pandang tertentu yang melatarbelakanginya.
Sumber : https://triayuningsih.wordpress.com/2012/03/07/tahapan-dalam-kritik-seni/

Senin, 28 Desember 2015

Kritik Holistik


    
        Renata Owen adalah seorang ilustrator muda yang berdomisili dan lahir di kota Surabaya, Indonesia.Ia lahir pada tanggal 10 Oktober 1991. Ia hobi menggambar sejak kecil. Dari hobi menggambar lah yang membawanya untuk meneruskan menuju bidang Desain Komunikasi Visual. Dari minatnya tersebut, penghasilan pun ikut mengalir. Banyak proyek-proyek yang ia kerjakan. Karir Renata dimulai sejak Ia eksis pada komunitas online portfolio showcase seperti Deviantart, Behance, Kreavi, dan lain-lain. Dari situlah Renata mendapat komentar dan pujian dari sesama desainer grafis. Dari situ pula para perusahaan melirik talenta ilustrator muda ini. Pada 2013 lalu, Ia dipercaya untuk mendesain desain kemasan dari perusahaan Danone, air minum Aqua dalam rangka merayakan 40th Anniversary dan kampanye temukan Indonesiamu untuk anak anak muda . Dari ilustrasi banyak masyarakat khususnya anak muda, terkagum oleh ilustrasi yang ada pada botol Aqua. Ilustrasi tersebut memvisualisasikan keindahan dan kekayaan Indonesia. 
        Karya Renata kental dengan budaya Indonesia, Ia banyak mengilustrasikan keindahan Indonesia lewat karyanya. Salah satu karyanya adalah 'Harmoni Indonesia'.
 


 
        Karya tersebut dikerjakan untuk perusahaan alat tulis Bambi sebagai ilustrasi dalam produk edisi spesial. Melalui software digital, Renata memvisualisasikan karyanya yang masih bertemakan tentang Indonesia. Sebelum melalui proses digital, Renata biasanya melakukan brain storming dengan terlebih dahulu menuangkan ide idenya melalui goresan pensil. Setelah sketsa jadi, barulah Ia mengerjakannya melalui software photoshop. Karya tersebut sangat kental akan makna keindahan Indonesia. Bentuk bentuk yang mendukung makna tersebut diwakili oleh bentuk bentuk seperti tanaman asal Indonesia yaitu bunga raflesia, tarian khas Indonesia, pakaian tradisional Indonesia, binatang khas Indonesia, dan lainnya. Warna-warna yang diambil adalah warna warna cerah yang menarik, warna tersebut juga merupakan warna khas dari karya Renata. Selain warna yang khas, detail corak yang ada pada karya juga menjadi poin menarik sekaligus menjadi ciri khas dari karya tersebut dan karya Renata yang lain.


 
       Ilustrasi Renata yang berjudul 'Harmoni Indonesia' menjadi fungsional dengan menerapkannya pada produk alat tulis Bambi. Dengan ini, pembeli dapat lebih tertarik akan produk dari Bambi. Dalam hal ini ilustrasi menjadi peran penting dalam sebuah produk. Selain dapat menarik minat pembeli, dengan tema 'Harmoni Indonesia', ilustrasi dari Renata ikut menyadarkan masyarakat Indonesia akan kekayaan yang dimiliki Indonesia. Dengan kesadaran tersebut, masyarakat akan tergerak untuk ikut menjaga.